panda

Jumat, 18 November 2016

Sekilas Cerita Makam Gajah Mada (Patih Barat Ketigo)

SITI GARIT DAN WATU GAJAH

Pangeran Sudimoro, putra mahkota kerajaan Majapahit yang tidak ingin menjadi putra mahkota kerajaan, meninggalkan kerajaan Majapahit dan berguru mencari ilmu. Ia pergi ke Tuban mencari Guru Ilmu Syariat , Tarekat, Hakikat, dan Marifat, sesuai dengan petunjuk Syekh Jumadil Kubra, beliau disuruh menemui Syekh Abdullah As’ari (Sunan Bejagung). Setelah sampai di Tuban, dan bertemu dengan Syekh Abdullah As’ari (Sunan Bejagung), kemudian Pangeran Sudimoro mengaji kepada beliau sampai menjadi orang Alim.

            Ketika pangeran Sudimoro masih mengaji di Kasunanan Bejagung, Prabu Hayam wuruk (Prabu Brawijaya IV) berusaha mencarinya. Setelah mengetahui bahwa putranya berada di Padepokan Sunan Bejagung Tuban untuk mengaji, maka Prabu Brawijaya IV memerintahkan Patihnya bernama Gajah Mada dengan bala tentara berangkat ke Tuban untuk mengajak Putra Mahkota (Pangeran Sudimoro) pulang ke Majapahit.

            Berita tersebut didengar oleh Pangeran Sudimoro. Beliau menghadap kepada Sunan Bejagung meminta perlindungan dan bantuan kepada Sunan Bejagung  untuk menolak keinginan Sang Prabu Hayam Wuruk. Sebab Pangeran Sudimoro ingin tetap menekuni ilmu Agama Islam. Kehendak Pangeran Sudimoro tersebut dikabulkan oleh Sunan Bejagung.

            Selanjutnya Sunan Bejagung menggaris tanah mengitari Padepokan Kasunanan BejagungAgar tentara Majapahit tidak bisa masuk Kasunanan Bejagung. Ketika mahapatih Gajah Mada yang  tersohor dengan ilmu Barat Ketiga dan bala tentara Majapahit hendak menjemput pangeran Sudimoro di kasunanan Bejagung. Ternyata tentara Majapahit tidak bisa masuk ke kasunanan Bejagung. begitu juga dengan mahapatih Gajah mada yang terkenal dengan ilmunya Barat Ketiga (ilmu kecepatan angin kemarau). Garisan tanah yang dibuat oleh Sunan Bejagung Lor tersebut dikenal dengan nama Siti Garet. Masyarakat sekitar memandang bahwa Siti Garet merupakan fenomena gaib. Tidak semua orang yang dapat melihatnya. Selain itu, Siti Garet merupakan tempat untuk bersembunyi para pejuang ketika dikejar-kejar tentara Belanda. Kalau  pejuang masuk kasunanan tersebut, para tentara Belanda tidak bisa ikut masuk. Karena pandangannya terhalang oleh kabut. Selain itu, adanya Siti Garet juga mempengaruhi pandangan para pejabat negara dan kerajaan. Apabila pejabat negara telah lancang masuk ke Kasunanan Bejagung – memiliki niat yang tidak baik, maka pejabat negara tersebut dalam waktu dekat akan lengser dari jabatannya. Sampai sekarang pandangan tersebut masih ada dalam pandangan sebagian masyarakat dan para pejabat negara di Indonesia. Semua itu dilandasi dengan adanya pasukan dan pejabat kerajaan Majapahit yang tidak dapat masuk Kasunanan ketika akan menjemput pangeran Sudimoro putra Mahkota Majapahit.

            Pasukan-pasukan Majapahit dan bala tentara gajah akhirnya terhenti di sebelah selatan Kasunanan. Salah seorang santri melapor kepada Sunan bahwa di sebelah selatan Kasunanan Bejagung  banyak pasukan Gajah dari Majapahit. Sunan mengatakan: “itu tidak gajah tetapi batu”. Seketika itu semua gajah berubah menjadi batu. Sampai sekarang, tempat berhentinya pasukan gajah tersebut dikenal dengan sebutan Watu Gajah (Batu Gajah). Letaknya di sebelah Barat Laut kantor Kecamatan Semanding.

            Pangeran Sudimoro yang terkenal rajin mengaji dan alim, kemudian diberikan gelar Pangeran Pengulu/Syekh Hasyim Alamuddin (sekarang dikenal dengan sebutan Sunan Bejagung Kidul) oleh Syekh Abdullah As’ari.  Akhirnya, diambil menantu oleh Syekh Abdullah As’ari  dan ditetapkan menjadi penerus di Kasunanan Bejagung. Semenatara Syekh Abdullah As’ari  Uzlah (berpindah tempat) di sebelah utara Kasunanan dan mendapat sebutan Sunan Bejagung Lor.
IKAN DODOK DARI DAUN WARU

            Setelah seluruh  pasukan gajah dari Majapahit menjadi batu, para pasukan Majapahit kembali dan Lapor kepada Prabu Hayamwuruk. Bahwa semua pasukan Gajah dari Kerajaan Majapahit menjadi batu di Tuban. Kemudian Sang Prabu memerintahkan kepada Patih Gajah Mada (terkenal dengan ilmu Barat Ketigo). Untuk menguji sampai sejauh mana ilmu Sunan Bejagung.

            Patih Gajah Mada berangkat lagi tanpa bala tentara menuju pesisir utara Kadipaten Tuban, ia menyamar dan menggunakan nama Barat Ketiga (suatu nama ilmu tinggi yang dimilikinya). Ia mengaduk aduk air laut Tuban sampai keruh dan  berpura-pura mencari ikan Dodok. Setelah diketahui oleh Sunan Bejagung, Barat Ketigo ditanya oleh Sunan Bejagung, jawabannya Barat Ketigo sedang mencari ikan dodok, karena adiknya hamil dan ngidam ingin makan ikan Dodok.

            Akhirnya Sunan Bejagung mengambil lontar untuk dibuat timba. Barat Ketigo diperintahkan mengambil daun waru. Setelah timba dari lontar tersebut diisi dengan air dan daun waru dimasukkan kedalam timba, seketika itu daun waru menjadi ikan Dodok. Kejadian ini diingat oleh Masyarakat Bejagung. Bahwa sampai sekarang apabila mengadakan kenduri atau sedang bersih desa selalu menggunakan lauk ikan Dodok.
MOJO AGUNG

            Barat Ketiga ingin menguji lagi Kesaktian Sunan Bejagung Lor. Ia  pergi ke perdikan Bejagung. Setelah berada di ladang Sunan Bejagung, ia menggoyang pohon Kelapa. Sunan Bejagung bertanya, “untuk apa menggoyangkan pohon Kelapa?”  Barat Ketigo menjawab bahwa ia haus. Sunan Bejagung berkata, “Kalau digoyang keras yang muda ikut jatuh dan tidak bisa dimanfaatkan lagi buahnya.”  Akhirnya Sunan Bejagung  mengambil buah kelapa dengan cara merebahkan  pohon kelapa dengan cangkul. Barat Ketigo dengan mudah bisa mengambil buah kelapa yang sudah tua, tanpa merusak kelapa yang masih muda. Kemudian pohon kelapa dikembalikan tegak berdiri seperti semula.

            Ia kagum atas kesaktian Sunan Bejagung. Tetapi ia masih belum puas, setelah ia meminum air kelapa, ia pura-pura masih haus. Ingin masih ingin minum air lagi.             Setelah kepura-puraannya itu disampaikan kepada Sunan Bejagung, kemudian Kanjeng Sunan berkata,“Kalau demikian, tunggu di sini, saya ambilkan air.” Tidak lama kemudia Sunan Bejagung mengambil air, dimasukkan ke dalam buah Maja kecil (disebut Mojo berduri). Melihat ulah Sunan Bejagung Lor yang aneh tersebut, Barat Ketigo tertawa karena air yang sedikit itu dimasukkan ke dalam buah Maja yang dibelah menjadi dua bagian. Ia menganggap mana mungkin air dalam buah Maja itu dapat menghilangkan rasa haus. Ternyata setelah air itu diminum, air yang ada di dalam Maja tersebut masih utuh dan tidak habis-habis.   Sehingga buah Maja tersebut disebut Mojo Agung. Kemudian dari peristiwa tutur mulut ke mulut  pada akhirnya berubah menjadi Beja Agung, kemudian menjadi Bejagung dan dijadikan  nama  desa Bejagung sampai sekarang. Selain itu juga dipakai sebagai sebutan nama lain dari syekh Abdullah As’ari.


            Akhirnya Barat Ketigo merasa kalah sakti dan menyatakan diri untuk menjadi Santri Kanjeng Sunan Bejagung (Syekh Abdullah As’ari). Sampai meninggal dunia ia tetap menjadi Santri Kanjeng Sunan Bejagung Lor. Setelah ia wafat dimakamkan tak jauh dari Kasunanan Bejagung Kidul tepatnya di Desa Prunggahan Wetan, dan sampai sekarang terkenal dengan sebutan Makam Panjang

Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan Kepunahannya Dari Muka Bumi

Ketika para arkeolog memutuskan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, mereka berpendapat bahwa para kadal raksasa tersebut hidup di masa Triasic, (231,4 juta tahun yang lalu) dimana pada saat itu mereka adalah vertebrata dominan selama 135 tahun sejak berawalnya masa Jurassic sekitar 201 tahun yang lalu hingga masa akhir Cretaceous 66 juta tahun yang lalu saat terjadi kepunahan Cretaceous-Paleogene yang menghabisi sebagian besar hidup dari Dinosaurus pada akhir era Mesozoic. Catatan fosil mengatakan bahwa burung-burung modern yang ada saat ini berevolusi dari dinosaurus theropoda selama masa Jurassic dan karena itu mereka juga dianggap subgroup dari dinosaurus oleh beberapa paleontologis. Beberapa burung selamat dari kepunahan sekitar 66 juta tahun lalu dan keturunannya melanjutkan garis silsilah Dinosaurus hingga hari ini.
Pengetahuan untuk Menelusuri Sejarah Dinosaurus dan Kepunahannya
Dalam perjalanan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, para arkeolog berlomba-lomba untuk menciptakan nama bagi spesies aneh yang baru pertama kali mereka temukan. Akhirnya pada tahun 1842, seorang paleontologis bernama Sir Richard Owen menyarankan kata “Dinosaurus” yang ia gunakan untuk merujuk kepada sebuah sub-order dari reptil saurian. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani deinos yang berarti menyeramkan, hebat dan sauros yang berarti reptil atau kadal.
Dibawah taksonomi filogenetik dan demi mempermudah untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, dinosaurus dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok besar yaitu Triceratops, Neornithes (burung modern), most recent common ancestor (MRCA, set organisme yang merupakan keturunan langsung terakhir), dan seluruh keturunannya. Ada sebuah pernyataan yang menyarankan bahwa Dinosaurus didefinisikan sebagai MRCA dari Megalosaurus dan Iguanodon, karena mereka adalah dua dari tiga generasi yang disebutkan oleh Richard Owen saat ia mengetahui tentang Dinosaurus. Di dunia modern ini, jika kita ingin menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya kita bisa memulainya dari burung yang merupakan satu-satunya garis keturunan dinosaurus theropoda yang masih bertahan hidup. Pada masa awal pembelajaran tentang dinosaurus, burung dianggap sebagai sebuah kelas lain yang memang berevolusi dari dinosaurus, yaitu superorder yang berbeda.
Ketika melakukan penelitian untuk mengetahui sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, ditemukan bahwa dinosaurus merupakan pencabangan dari pendahulunya, archosaurus yang hidup pada masa Triassic tengah hingga akhir, sekitar 20 juta tahun setelah kejadian kepunahan Permian-Triassic yang menghapuskan 95% kehidupan di Bumi. Penanggalan radiometrik dari formasi batu yang mengandung fosil dinosaurus genus Eoraptor menghasilkan bahwa dinosaurus telah ada jauh 231,4 juta tahun yang lalu. Paleontologis berpikir bahwa Eoraptor berbentuk mirip dengan pendahulu dari semua dinosaurus, dan jika itu benar, ciri awal dari dinosaurus-dinosaurus pertama adalah bahwa mereka merupakan predator bipedal dengan tubuh yang kecil.
Dalam perjalanan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya, ditemukan ornithodiran yang mirip dinosaurus seperti Marasuchus dan Lagerpeton di pertengahan Triassic Argentina yang kembali mendukung pandangan bahwa pada awalnya dinosaurus memiliki badan yang kecil. Pada awal mereka muncul, dinosaurus tidaklah menjadi hewan yang dominan karena habitat pada saat itu dipenuhi oleh berbagai macam archosauromoph dan therapsid seperti cynodont dan rynchosaurus. Kompetitor utama para dinosaurus yang diketahui dalam rangka mengungkap sejarah munculnya Dinosaurus dan kepunahannya adalah pseudosuchia seperti aetosaurus, ornithosuchid, dan rauisuchian yang pada masa itu telah jauh lebih sukses dibanding para dinosaurus. Sayangnya, mayoritas hewan ini punah di masa Triassic dalam satu dari dua kejadian.
Evolusi dinosaurus setelah era Triassic mengikuti perkembangan tanaman dan lokasi benuanya. Pada akhir Triassic dan awal Jurassic, benua-benua yang ada sekarang masih tergabung menjadi Pangaea, dan banyak dinosaurus di seluruh dunia yang rata-rata tertata teratur kehidupannya. Dinosaurus yang terus berkembang jumlahnya ini kemudian melanjutkan hidup mereka menuju era pertengahan dan akhir Jurassic dimana mulai muncul predator besar seperti Ceratosaurian, Spinosauroid, dan Carnosaurian. Pada masa awal Cretaceous dan terpecahnya Pangaea, para dinosaurus mulai terpengaruh dengan masa daratan. Bagian awal dari kejadian ini menjadi saksi tersebarnya ankylosaurian, iguanodontian, dan brachiosaurid menuju Eropa, Amerika Utara, dan bagian utara Afrika. Stegosaurian dipercaya telah punah pada awal Cretaceous yang juga menandakan evolusi tumbuhan dan munculnya beberapa dinosaurus herbivora lainnya yang memiliki cara pencernaan makanan yang lebih rumit.
Awal Mula Kepunahan Dinosaurus
Mengingat beberapa orang menganggap bahwa burung merupakan bagian dari dinosaurus, bagi mereka dinosaurus tidak sepenuhnya punah. Meski begitu, dinosaurus lain yang bukan burung diperkirakan punah sekitar 66 juta tahun yang lalu. Selain dinosaurus, pada masa ini banyak juga hewan yang punah seperti ammonite, mosasaur, pesiosaur, pterosaur, dan beberapa kelompok mamalia lainnya. Meski begitu, para serangga tidak mengalami kehilangan populasi yang besar sehingga mereka masih bisa menjadi bahan makanan bagi sisa-sisa populasi yang mampu bertahan. Kepunahan besar-besaran ini kemudian dikenal dengan kejadian kepunahan Cretaceous-Paleogene dan sejak tahun 1970 masih diteliti mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada puncak era Mesozoic, tingkat air laut naik dari 100 hingga menjadi 250 meter lebih tinggi dari yang ada sekarang. Temperatur planet pada masa itu juga lebih seragam dengan hanya 25 oC membatasi temperatur kutub dengan mereka yang ada di khatulistiwa. Rata-rata temperatur atmosfir juga lebih tinggi seperti misalnya di kutub menjadi 50 oC lebih panas dari hari ini. Komposisi atmosfir pada era Mesozoic ini masih menjadi perdebatan, meskipun beberapa akademisi berargumen bahwa level oksigen lebih tinggi dari masa kini, beberapa lainnya berargumen bahwa adaptasi biologis yang ditunjukkan oleh burung dan dinosaurus menandakan bahwa sistem pernafasan mereka berevolusi sangat maju. Terlepas dari atmosfirnya, terjadi perubahan iklim yang membunuh banyak spesies, mengakhiri pembelajaran kita dengan tujuan untuk menelusuri sejarah Dinosaurus dan kepunahannya.

cara merawat ayam kampung

10 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ternak Ayam Kampung

Dengan populasi lebih dari 24 milyar pada tahun 2003, Firefly’s Bird Encyclopaedia menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
Sudut pandang tradisional peternakan ayam dalam domestikasi spesies ini termaktub dalam Encyclopædia Britannica (2007): “Manusia pertama mendomestifikasi ayam asal India untuk keperluan adu ayam di Asia, Afrika, dan Eropa. Tidak ada perhatian khusus diberikan ke produksi telur atau daging”.
Kebanyakan orang memelihara ayam hanya sebatas memelihara saja tanpa memperhatikan aspek-aspek keuntungan yang akan didapat dari hasil beternak ayam, dan kadang-kadang mereka pun tidak tahu cara memeilha ayam kampung yang baik, Banyak cara yang dapat di lakukan untuk ternak ayam agar ternaknya tumbuh sehat dan menghasilkan uang.
Mengubah sistem beternak ayam dari sistem ekstensif  ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita.
Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Kriteria Bibit Ayam Kampung

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas.
Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya.
Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut :
  • Dapat berdiri tegap,
  • Sehat dan tidak cacat, ‘
  • Mata bersinar,
  • Pusar terserap sempurna,
  • Bulu bersih dan mengkilap,
  • Tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

Pakan

Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun.
Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : 
  • Konsentrat,
  • Dedak,
  • Jagung,
Pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  •  7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.

3. Kontruksi Kandang

Untuk mendapatkan hasil yang masksimal dalam budidaya ternak ayam kampung salah satunya di dukung dari kelayakan kandang yang baik. berikut adalah tatacara pengolahan kandang ayam :
Syarat kandang yang baik : 

  • Jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m,
  • Tidak lembab,
  • Sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik.
  • Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
Ukuran kandang : 
  • Tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang.
  • Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
  • Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm.
  • Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar.
Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

4. Manajemen Pemeliharaan

Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat.
Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
  •  Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
  • Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
  • Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat
Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.
Baca Juga :

5. Pengendalian Penyakit

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
  • Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
  • Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
  • Melakukan vaksinasi secara teratur
  • Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
  • Manajemen pemeliharaan yang baik
  • Kontrol terhadap binatang lain
Berikut kami uraikan beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :
1. Tetelo (ND)
Penyebab 
  • Paramyxivirus
Gejala 
  • Ngorok dan batuk-batuk,
  • Gemetaran,
  • Kepala berputar-putar,
  • Kelumpuhan pada kaki dan sayap,
  • Kotoran berwarna putih kehijauan.
Pengendalian 
  • Vaksinasi secara teratur,
  • Sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Gumboro (gumboro disease)
Penyebab
  • Virus
Gejala
  • Ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri,
  • Sangat lesu,
  • Lemah dan malas bergerak,
  • Diare putih di sekitar anus.
Pengendalian
  • Vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab
  • Cacing
Gejala 
  •  Pertumbuhan terhambat,
  • Kurang aktif,
  • Bulu kelihatan kusam.
Pengendalian
  • Pemberian obat cacing secara berkala,
  • Sanitasi kandang yang baik,
  • Penggantian litter kandang secara berkala, dan
  • Mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya
4. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab 
  • Bakteri Salmonella pullorum
Gejala  
  • Anak ayam bergerombol di bawah pemanas,
  • Kepala menunduk,
  • Kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus.
Pengendalian
  • Mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini,
  • Fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang.
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn  atau lainnya
5. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab  
  • Protozoa Eimeria sp.
Gejala  
  • Anak ayam terlihat sangat lesu,
  • Sayap terkulai,
  • Kotoran encer yang warnanya coklat campur darah,
  • Bulu-bulu disekitar anus kotor,
  • Ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pengendalian
  • Mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya

Pengelolaan Produksi

Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu.
Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak.
Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

Demikian Sajian Tentang 10 Cara Lengkap Dan Mudah Budidaya Ternak Ayam Kampung Semoga Dapat Bermanfaat Buat Para Pembaca RuangTani.Com Amin ….

CARA MEMBESARKAN AYAM SECARA CEPAT

Cara Membesarkan Ayam Secara Alami : Ayam kampung adalah ayam liar yang biasanya di lepas di halaman rumah atau kebun-kebun yang ada disekitar rumah atau pekarangan. nah.. ada beberap tips cara cepat membesarkan anak ayam kampung super dengan cita rasa daging yang mendekati ayam kampung yang liar. nah ini cara cepatnya melalui di bok., tetapi citarasanya sama seperti ayam kampung liar.

CARA MEMBESARKAN AYAM SECARA CEPAT



1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super yang cepat besar, seperti yang saya punya contohnya.  Supaya perttumbuhan cepat dan bisa dipacu

2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang batere.  Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran dan dalam kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau bambu, kan ayam suka lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot ayam sehingga relatif kekar.

3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum.  Maksud saya begini, tidak usah pake teori yang canggih-canggih.  Kita tau kalo supaya ayam cepat besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini bisa dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya “amis-amisan” dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan.  Untuk praktisnya, saya mending beli BR 1.  Komposisi ransum yang saya gunakan adalah :

- anak ayam umur 0 – 25 hari = 100 % BR 1.  Pada umur ini jangan lupa, beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam hari.  Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya atau temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga nafsu makan.
- umur 25 hr – 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 % dedak padi halus.  Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.

- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 % dedak padi : 5 – 10 % sayuran.  (konsentrat bisa diganti tepung ikan/amis-amisan).  Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen vitamin, mineral atau serat.  Sayuran/daun-daunan yang sering saya campurkan pada ransum adalah daun pepaya, daun singkong, daun “gudal meled” atau lengko, dan daun temu ireng.  Pada prinsipnya jenis daun yang berstruktur agak lunak bisa digunakan.  Pemberian sayuran pada ayam tentu saja harus dirajang atau diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa direbus atau langsung dicampur ke ransum.  Oya, saya lebih suka menggunakan pakan basah.  Nah, dengan cara diatas, alhamdulillah selain ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan sejauh ini citarasanya seperti ayam kampung biasa.  Bobot ayam kampung super dengan ransum seperti kira-kira umur 2,5 – 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih lah, walau ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat, makanan teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.

Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri.  Pada prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada cepatnya pertumbuhan ayam.   Saya menghindari 100 % pakan jadi dari pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya pesat. Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong, talas maupun ubi.  Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang penting struktur dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam.  Untuk ayam dewasa menghabiskan kira-kira pakan 80 – 100 gram pakan, tergantung jenis ayam, umur, dan jenis kelamin.

Selasa, 01 November 2016

Tips merawat burung

Persoalan yang paling banyak dimunculkan dalam berbagai forum burung adalah bagaimana membuat burung yang tidak bunyi menjadi bunyi; bunyi jelek menjadi bagus; bunyi bagus tetap konsisten bagus. Hal ini sangat wajar karena tujuan utama yang dikejar para kicaumania dalam memelihara burung adalah bagaimana burung mereka bisa bunyi bagus. Ya, namanya saja “kicau (burung) mania” dan bukan “gaya (burung) mania” dan bukan pula “tarian (burung) mania”. Meskipun masalah penampilan juga sangat penting, khususnya untuk burung2 lomba, tetapi dalam hal ini saya lebih banyak berbicara dalam hal kicauan dulu. Lagi pula, kebanyakan gaya burung dalam bertarung relatif tetap dan relatif tidak bisa di-treatment untuk diubah.

Kicauan burung sangat berkaitan dengan kesehatan sebagai variabel independen (yang mempengaruhi). Kesehatan ini ada dua; fisik dan mental, yang keduanya tidak bisa dipisahkan sama sekali. Sesehat apapun kondisi fisik burung, kalau terganggu kondisi mentalnya, maka kesehatan fisik langsung terganggu dan tidak akan pernah mau bunyi, apalagi bunyi bagus. Begitu juga kalau mentalnya bagus, maka ketika kondisi fisiknya terganggu, misalnya nglabrak2 dan pangkal paruhnya berdarah, maka akan menyebabkan burung tidak bisa tampil maksimal.
Pakan
1. Kesehatan fisik akan tercapai bila burung tercukupi dalam hal pakan (4 sehat, 5 sempurna), air dan sinar matahari.
2. Kesehatan mental akan tercapai bila burung berada dalam kondisi “senang” dan tidak tertekan.
Kunci utama: Konsistensi
Kunci utama: Konsistensi
Berkaitan dengan terpenuhinya 4 sehat 5 sempurna, maka pentinglah bagi burung untuk selalu disuplai makanan tambahan.
– Untuk burung dengan pakan utama serangga (MB, jenis2 kacer, dll) perlu diberi tambahan vitamin secara rutin dan terukur. Untuk jenis burung ini yang terbiasa diberi voor, bisa dipertimbangkan perlu tidaknya pemberian vitamin. Kalau dalam kemasan voor sudah tertulis bahwa voor tsb kaya akan kandungan vitamin, mungkin tidak perlu ada tambahan suplemen. Untuk burung2 yang tidak diberi voor (karena dikhawatirkan akan menurunkan kualitas suara) mutlak harus ditambah suplemen (khususnya vitamin).
– Untuk burung dengan pakan utama berupa buah (jenis cucak misalnya), perlu diberi serangga secara teratur dan terukur.
– Untuk burung pemakan biji, perlu sering diberi serangga dan buah/sayuran. Kenari dan branjangan misalnya, perlu ada kroto dalam menu makanannya.
Berkaitan dengan terpenuhinya sinar matahari (untuk pengubahan pro vitamin D menjadi vit D; mematikan jamur dan juga kutu), maka itulah perlunya penjemuran. Untuk sekadar alasan kesehatan (bukan treatment agar “ganas” dsb), penjemuran rutin cukup 30 – 60 menit di pagi hari.

Konsistensi

Lebih penting dari semua hal di atas adalah masalah konsistensi dalam pemberian, baik dalam hal jadwal maupun takaran.
Pemberian pakan dengan jadwal yang tidak teratur, kadang diganti pagi, kadang sore; atau jumlah yang tidak teratur, kadang sesendok kadang tiga sendok, atau jenis pakan (misalnya voer) yang berganti-ganti, kadang merk A kadang merk B, membuat burung tidak stabil.
Berkaitan dengan masalah konsistensi inilah maka perlu kiranya bagi para kicaumania untuk menetapkan jenis, jadwal dan jumlah pakan bagi burung mereka yang dilaksanakan secara konsisten.
Misalnya Anda sudah menetapkan pola makan: pagi jangkrik 4 ekor, siang kroto sesendok, sore jangkrik 5 ekor plus cacing 2 ekor, maka konsisten saja itu dilakukan.
Demikian pula halnya dalam hal memandikan dan menjemur. Harus konsisten. Kalau burung Anda biasa dimandikan pagi, ya pagi terus. Kalau sore, ya sore terus. Kalau pagi-sore, ya pagi-sore terus. Kalau seminggu hanya sekali pada hari Minggu, ya seminggu sekali saja pada haru Minggu. Bukan menjadi seminggu dua kali hanya karena kebetulan pada pekan itu ada libur selain hari Minggu.
Kalau memang perlu ada perubahan maka hendaknya perubahan tidak dilakukan secara drastis dan konsisten menerapkan pola baru tersebut. Adakan perubahan secara bertahap. Untuk ganti merk pakan misalnya, maka campurkan saja pakan yang biasanya dengan pakan yang baru. Hari berikutnya, merk tertentu yang hendak dihilangkan, dikurangi porsinya sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya hanya voer pengganti yang kita sodorkan.
Tips dan trik menjaga kesehatan fisik:
1. Jangan pernah iseng memberi pakan burung tidak pada jadwal waktunya (misalnya ada jangkrik lepas, ya masukkan kandang jangkrik, jangan iseng diberikan ke burung yang ada di dekat Anda).
2. Jangan iseng memandikan burung tidak pada waktunya (misalnya biasanya sepekan dua kali, menjadi setiap hari selama sepekan karena kebetulan pekan itu Anda libur atau cuti).
3. Jangan iseng menjemur burung lebih lama dari biasanya untuk sesekali waktu, misalnya hanya karena Anda kebetulan sempat menunggui berlama-lama.
4. Jangan iseng meniru-niru pola pakan dari kawan, jika Anda tidak yakin bisa konsisten untuk melaksanakannya.
5. Jangan sampai kehabisan voor merk tertentu yang biasa Anda berikan ke burung Anda. Jangan terlalu yakin bahwa merk tertentu itu selalu tersedia di kios pakan burung langganan Anda (kecuali Anda mau repot muter2 ke kios lain).
6. Tips (paling gampang dilaksanakan): Konsisten merawat burung secara tidak konsisten…(dengan risiko ditanggung sendiri…., hehehehe).

Tips dan trik menjaga kesehatan mental burung:

1. Biasakan diubah2 tempat gantungannya di tempat2 yang relatif ramai orang, gaduh, berisik.
2. Jangan diubah2 posisi tempat pakannya.
3. Jangan diubah2 bentuk dan ukuran tempat tenggeran/tangkringannya.
4. Biasakan burung dengan kerodong, topi, payung dan lain-lain, dengan warna yang beragam.
5. Biasakan dipertemukan dengan burung lain (baik sejenis maupun lain jenis). Catatan: Jangan lama2, kalau Anda belum yakin dengan kondisi mental si burung.
6. Biasakan dibawa bepergian (entah pakai mobil ataupun motor) entah untuk tujuan lomba, latber, atau sekadar muter2 kota. Misalnya Anda main ke rumah kawan dan tidak merasa repot, bawa saja burung Anda meskipun di sana hanya digantung sendirian, sementara Anda ngobrol.
7. Milikilah burung sejenis sebagai sparring partner atau “unthul” (bahasa Jawa, bahasa Indoensia-nya apa saya tidak bisa memilih kata yang pas) dengan kualitas mental yang jeblok, untuk selalu “dilabrak” oleh burung andalan kita. Ini seperti kalau kita punya ayam bangkok petarung, maka kita perlu ayam jago lainnya (biasanya ayam lokal) yang kualitas tarungnya jelek dengan tugas “menerima pukulan” bangkok jagoan kita. Ini bertujuan meningkatkan mental burung dengan cara memberi perasaan bahwa dia adalah burung “menangan” (padahal musuhnya-lah yang jelek, hehehe bo’ongi saja biar dia pede).


Perlu catatan perilaku
Perlu catatan perilaku
Catatan A:
Burung-burung yang sangat sensitif terhadap perubahan pakan, perawatan dan lingkungan:
1. Jenis kacer/anis (AM, AK, kacer)
2. Jenis cucak (terutama CR dan CI/CH).
Catatan B:
Untuk konsistensi bisa diabaikan ketika Anda men-treatment burung dalam proses ngurak/ bodol/ mabung karena untuk burung2 tertentu kadang diperlukan treatment khusus yang sama sekali berbeda (saya pernah menulis tentang ini. Coba lihat threat tentang AM).

Burung perlu medical/behavior record

Berkaitan dengan masalah konsistensi ini, perlu kiranya setiap burung memiliki medical/behavior record. Tentu ini sekadar catatan kesehatan dan perilaku yang kita tulis secara sederhana. Dalam record itu antara lain terdapat catatan tentang pola makan, pola mandi/jemur, design/pola kandang dan tangkringannya. Record itu kalau bisa ditempel di tempat yang terlihat sehingga siapa saja yang merawat burung itu akan menanganinya dengan pola yang sama. Kalau Anda punya satu dua burung, mungkin tidak bingung ketika Anda pergi dan meninggalkan burung pada perawat khusus/orang lain. Coba saja Anda punya burung lebih dari 10, maka konsistensi perawatan akan kurang terjamin, apa lagi kalau Anda mau mengoperkan perawatan kepada orang lain.
Inilah sesungguhnya yang terjadi, mengapa selama ini banyak orang yang kecewa karena burung yang mereka beli tidak sebagus ketika masih ada di tangan pemilik sebelumnya, misalnya. Jadi kalau Anda beli burung bagus, tanyakan secara detil bagaimana perawatannya, bukan sekadar pada pola pakan, tetapi juga pada pola mandi/jemur, pola sangkar dan detail dalamnya, serta kebiasaan2 lain yang membuat burung dalam kondisi happy (trauma pada benda2 tertentu, bisa membuat burung macet bunyi ketika melihat benda2 sejenis).
Di dalam record itu, juga perlu ada catatan tentang pola perawatan insidentil. Misalnya saja, ada catatan detail pola perawatan ketika mau turun lomba/latber, sebab banyak yang memberikan pola makan berbeda ketika dalam kondisi biasa dan kondisi akan dilombakan/dilatberkan. Bisa saja ketika mau ditandingkan, biasa ditambah porsi pakan A-nya dan dikurangi porsi pakan B-nya, atau malah diberi pakan C yang tidak pernah diberikan secara harian, dan sebagainya.